Malioboro, Pasar Ikonik Yogyakarta: Angkringan Murah dan Pusat Wisata Budaya dan Sejarah Kebanggaan Warga Jogja

Malioboro terkenal sebagai pasar jalanan yang memiliki beragam barang dagangan, mulai dari kerajinan tangan tradisional, pakaian, hingga makanan khas Yogyakarta. Para pengunjung bisa berkeliling di area pasar ini untuk berbelanja atau hanya sekedar menikmati suasana sambil berjalan kaki.

Di malam hari, jalanan Malioboro dipenuhi oleh penjual cinderamata, musik live, dan kegiatan lainnya yang membuat suasana semakin hidup.

Tempat wisata populer di Malioboro dan Sekitarnya

Benteng Vredeburg

Benteng Vredeburg dibangun pada tahun 1765 oleh Belanda sebagai benteng pertahanan. Benteng ini memiliki bentuk persegi panjang dengan dinding yang tinggi dan pertahanan yang kuat. Benteng ini digunakan sebagai markas militer Belanda selama bertahun-tahun.

Setelah Indonesia merdeka, Benteng Vredeburg digunakan sebagai kantor pemerintah dan sebagai museum sejarah. Pengunjung dapat melihat berbagai benda bersejarah, seperti foto-foto lama, peralatan militer, dan benda-benda lain yang berhubungan dengan sejarah Benteng Vredeburg. Benteng ini juga memiliki lahan yang luas dan hijau, sehingga membuat pengunjung dapat beristirahat dan menikmati suasana sejuk.

Objek wisata ini juga menawarkan pemandangan indah dari atas benteng, termasuk pemandangan Kota Yogyakarta dan sekitarnya.

Museum Sonobudoyo

Museum Sonobudoyo adalah salah satu museum terkenal yang berada di Yogyakarta yang dibuka pada tahun 1976. Berjarak sekitar 850 meter dari Malioboro, museum ini menawarkan pengalaman belajar dan menjelajahi sejarah dan budaya Indonesia yang unik dan menarik.

Salah satu koleksi terkenal di Museum Sonobudoyo adalah wayang kulit. Selain wayang kulit, Museum Sonobudoyo juga menawarkan berbagai koleksi lain yang berhubungan dengan budaya dan sejarah Indonesia. Pengunjung dapat belajar tentang sejarah kerajaan, tradisi, dan budaya Indonesia melalui pagelaran wayang dan benda-benda yang dipamerkan di museum ini.

Titik Nol KM Yogyakarta

Titik Nol KM Yogyakarta merupakan kawasan persimpangan yang menandai awal pembagian jalan di Yogyakarta dan sekitarnya. Kawasan ini sudah ada sejak tahun 1755 dan ramai dikunjungi oleh wisatawan karena letaknya yang strategis.

Lokasinya berada di tengah persimpangan antara Jalan Malioboro, Jalan Panembahan Senopati, Jalan Pangarukan dan Jalan Kyai Haji Ahmad Dahlan.

Desa Wisata Sosromenduran

Sumber foto: instagram.com/nuansyah_

Berjarak hanya sekitar 350 meter dari Malioboro, Sosromenduran adalah sebuah desa wisata yang terkenal dengan budaya Jawa tradisionalnya, dan menawarkan pengunjung kesempatan untuk mengalami kehidupan dan adat Jawa yang otentik.

Pengunjung dapat menjelajahi desa dan belajar tentang kerajinan, tarian, dan musik tradisional Jawa, atau berpartisipasi dalam kegiatan seperti kelas memasak, naik kereta kuda, dan bengkel batik.

Taman Pintar

Taman ini menawarkan berbagai aktivitas belajar dan berkreasi yang dapat dilakukan oleh anak-anak dan orang dewasa.

Taman Pintar Yogyakarta menawarkan berbagai pameran interaktif yang menarik dan menyenangkan. Pengunjung dapat mempelajari berbagai hal tentang sains, teknologi, seni, dan budaya melalui aktivitas yang tersedia di tempat ini.

Tempat ini juga menawarkan berbagai kegiatan berkreasi yang dapat dilakukan oleh pengunjung. Di sini, pengunjung dapat mengejar imajinasi dan kreativitas mereka dengan berkreasi dan menggunakan berbagai alat dan bahan yang tersedia.

Wisata Belanja di Malioboro

Pasar Beringharjo

Pasar Beringharjo dikenal dengan berbagai barang dagangan yang ditawarkan, seperti pakaian, kerajinan tangan, makanan, dan bahan makanan. Terdapat juga banyak pedagang yang menjual produk khas Yogyakarta, seperti batik, wayang, dan lain-lain.

Bangunan pasar ini menggabungkan gaya tradisional dan modern dan merupakan salah satu tempat sejarah yang wajib dikunjungi bagi wisatawan. Meskipun Pasar Beringharjo sudah berdiri sejak tahun 1758 tetapi bangunan pasar masih berdiri kokoh sampai saat ini.

Pasar Sore Malioboro

Pasar Sore Malioboro dibuka setiap sore hari dan menawarkan berbagai produk dan kerajinan tangan khas Yogyakarta. Pengunjung dapat menemukan berbagai barang-barang unik dan menarik, seperti kerajinan tangan, bahan makanan, pakaian, dan lain-lain.

Tidak hanya produk, pengunjung juga dapat menikmati berbagai stall makanan dan oleh-oleh khas Yogyakarta yang disajikan oleh berbagai pedagang makanan.

Plaza Malioboro (Sebelumnya Mal Malioboro)

Di Plaza Malioboro, kamu akan menemukan berbagai macam toko, baik untuk membeli baju, aksesoris, atau barang-barang hiburan lainnya. Ada juga beberapa restoran, café, dan food court yang menyajikan makanan dari berbagai negara, sehingga kamu dan keluarga bisa menikmati makan siang atau makan malam yang menyenangkan.

Selain tempat belanja dan makan, Plaza Malioboro memiliki fasilitas lainnya seperti tempat bermain untuk anak-anak dan remaja. Ada juga sejumlah pertunjukan live yang diadakan di panggung utama, seperti musik, tari, dan acara lainnya.

Hamzah Batik (Sebelumnya Mirota Batik)

Dulu dikenal sebagai Mirota Batik, toko ini menjual beragam macam batik, pakaian, cinderamata, dan oleh-oleh khas Yogyakarta dengan lengkap.

Walaupun harganya sedikit lebih mahal tapi kamu bisa berbelanja dengan lebih nyaman di Hamzah Batik karena display barang yang sudah tertata dengan rapi dan pelayanan yang baik dari para karyawannya.

Wisata Kuliner di Malioboro

Teras Malioboro

Lesehan adalah salah satu ikon Jalan Malioboro, namun tempat lesehan tersebut sudah berganti lokasi dan nama menjadi Teras Malioboro 1.

Berlokasi di sebrang pasar Beringharjo. Di Teras Malioboro, pengunjung dapat menikmati berbagai pilihan jenis makanan dan minuman yang tersedia di food court. Kamu bisa mencoba aneka makanan seperti nasi goreng, soto, pecel, ramesan, gado-gado, dan gudeg. Selain makanan, minuman yang bisa dibeli adalah aneka jus buah dan minuman dingin seperti es teler, es buah, dan es campur.

Kopi Joss Malioboro

Kopi Joss adalah kopi yang dibuat dengan menambahkan potongan arang ke dalam cangkir kopi, sehingga kopi tersebut bergejolak dan menghasilkan rasa asap yang unik. Ada beberapa angkringan Kopi Joss yang terkenal salah satunya Kopi Joss Malioboro ini.

Selain kopi, angkringan ini juga menjual aneka makanan seperti mi instan, sate, dan nasi bungkus.

Gudeg Yu Djum

Sumber foto: instagram.com/gudegyudjum167

Rumah makan disini merupakan salah satu cabang dari gudeg legendaris Yu Djum yang sudah berdiri sejak tahun 1950. Pengunjung bisa memilih berbagai paket nasi gudeg mulai dari nasi gudeg krecek, gudeg kendil komplit, dan gudeg besek komplit.

Selain makan ditempat, pengunjung juga bisa membawa pulang gudeg Yu Djum sebagai oleh-oleh khas Yogyakarta.

Lumpia Samijaya

Sumber foto: instagram.com/lumpia_samijaya_malioboro

Wisata kuliner lainnya yang patut dicoba di Jl Malioboro adalah Lumpia Samijaya. Sudah berdiri sejak tahun 1983, lumpia ini bisa terjual hingga ribuan buah per hari. Tak hanya warga lokal, wisatawan mancanegara juga gemar membeli dan membawa lumpia ini sebagai oleh-oleh.

Berbeda dengan lumpia Semarang pada umumnya, lumpia yang dijual disini menggunakan parutan bengkuang. Saat ini, lumpia Samijaya juga menjual lumpia dalam bentuk frozen yang bisa dikirim ke luar kota.

Berkeliling dan tips wisata di Malioboro

Berkeliling di Jalan Malioboro bisa dilakukan dengan berjalan kaki, naik becak ataupun andong.

Berjalan kaki adalah cara yang paling sederhana untuk menjelajahi Jalan Malioboro. Selain gratis, dengan berjalan kaki kamu bisa menjelajahi jalan-jalan dan gang-gang kecil di Jalan Malioboro.

Becak adalah adalah salah satu opsi yang murah jika kamu ingin berkeliling di jalan Malioboro. Kamu bisa duduk dan menikmati angin sepoi-sepoi tanpa harus jalan berdesakan di tengah keramaian. Jangan lupa untuk menawar terlebih dahulu sebelum menaiki becak.

Andong adalah kereta tradisional yang digerakkan oleh kuda yang digunakan di Yogyakarta selama berabad-abad. Naik andong lebih mahal dari becak, tetapi bisa menawarkan kecepatan yang lebih lambat dan lebih santai dan kesempatan untuk melihat jalan dari sudut pandang yang berbeda. Andong juga pilihan yang baik bagi keluarga dengan anak-anak, karena andong bisa membawa penumpang sampai maksimal 6 orang.

Jika kamu baru pertama kali datang ke jalan Malioboro, ada beberapa tips untuk mengunjungi Jalan Malioboro:

• Jika kamu tidak suka keramaian, datanglah lebih awal pada waktu pagi atau siang hari. Jalan Malioboro bisa sangat ramai, terutama di malam hari.
• Jaga barang bawaan karena Malioboro selalu ramai setiap harinya. Dan pastikan untuk menawar harga terlebih dahulu sebelum membeli.
• Siapkan uang tunai untuk berbelanja, karena sebagian besar pedagang kecil lebih memilih pembayaran secara tunai.
• Berpakaian yang nyaman dan sopan, sesuaikan dengan kondisi cuaca pada hari berkunjung.
• Selalu sedia air putih dan perhatikan protokol kesehatan yang berlaku.

Cara menuju ke Jl Malioboro

Menggunakan Jalur Udara

Untuk sampai ke Jalan Malioboro dari Bandara Kulon Progo-YIA, kamu dapat menggunakan taksi, kendaraan pribadi, naik bus, atau naik kereta.

Taksi atau kendaraan pribadi

Dengan menggunakan taksi atau kendaraan pribadi jarak tempuh memakan waktu 1,5 jam.

Rute: Menelusuri Jl. Wates Purworejo – Jl. Yogyakarta Wates – Jl RE Martadinata – Jl KH Ahmad Dahlan – Jl. Jend. Ahmad Yani – Jl. Malioboro.

Bus Damri

Naik Bus Damri dari Airport YIA dan turun di Grand Inna Malioboro. Waktu tempuh sekitar 1,5 jam dengan biaya Rp 65.000. Waktu beroperasi jam 06:00-15.00.

Satelqu

Menggunakan rute tengah dimulai dari bandara Adisutjipto – Eastparc Hotel – Grand Mercure hotel – Swissbel Hotel – Pesonna Tugu Hotel – Rest Area Ambarketawang – YIA.

Untuk biaya sekitar Rp. 50.000-Rp. 70.000, tergantung jarak tempuh. Moda transportasi ini beroperasi mulai pukul 03.00 – 20.00 WIB

Kereta api

Jarak tempuh dari Bandara Kulon Progo–YIA ke Stasiun Tugu memakan waktu 39 menit.

Rute kereta api bandara YIA hanya melewati 3 stasiun yaitu stasiun YIA, stasiun Wates, dan stasiun Tugu. Harga tiket sebesar Rp. 20.000.

Dengan berjalan kaki, Jalan Malioboro bisa ditempuh selama 4 menit dari Stasiun Tugu.

Menggunakan Jalur Darat

Transportasi Umum Bus

Opsi yang pertama adalah dengan menggunakan Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Kamu bisa membeli tiket bus AKAP di terminal bus atau agen perjalanan.

Tarif bus bervariasi tergantung pada jarak tempuh, jenis bus, dan kelas kursi. Bus AKAP akan mengantarkan kamu ke Terminal Giwangan atau Terminal Jombor Yogyakarta.

Berikut cara menuju Jalan Malioboro dari kota lain dengan menggunakan bus menuju ke Terminal Giwangan atau Terminal Jombor Yogyakarta:

Dari Jakarta: Naik bus AKAP dari Terminal Pulogadung atau Terminal Kampung Rambutan.

Dari Bandung: Naik bus AKAP dari Terminal Leuwipanjang atau Terminal Cicaheum.

Dari Surabaya: Naik bus AKAP dari Terminal Bungurasih.

Dari Semarang: Naik bus AKAP dari Terminal Terboyo.

Kamu perlu melanjutkan perjalanan ke Jl Malioboro setelah tiba di Terminal Giwangan atau Terminal Jombor Yogyakarta. Pilihan yang paling tidak menguras kantong adalah menggunakan bus Trans Jogja dari kedua Terminal tersebut dengan tarif Rp 3.500 sekali jalan.

Dari Terminal Giwangan – Naik Trans Jogja 3A dengan rute: Terminal Giwangan – Jl Imogiri Timur – Jl Kotagede – Jl Gedongkuning – Jl Janti – Jl Kaliurang – Jl Cendrawasih – Jl Senopati – Jl Malioboro.

Dari Terminal Jombor – Naik Trans Jogja 2A dengan rute: Terminal Jombor – Jl Ring Road Utara – Jl Monjali – Jl AM Sangaji – Jl Margo Utomo – Jl Malioboro.

Kereta Api

Selain bus, kamu bisa menggunakan alternatif lainnya yaitu kereta api dari stasiun yang tersedia di kota-kota besar seperti Jakarta (Stasiun Gambir), Bandung (Stasiun Bandung/Hall), Surabaya (Stasiun Surabaya Kota/Semut), Semarang (Stasiun Semarang Tawang), dan Solo (Stasiun Palur) dengan tujuan ke Stasiun Tugu Yogyakarta.

Sesampainya di sana, kamu bisa melanjutkan dengan berjalan kaki atau naik becak untuk alternatif transportasi murah. Berikut adalah beberapa pilihan kereta api yang populer menuju Yogyakarta:

Jakarta-Yogyakarta: Argo Bromo Anggrek, Taksaka, dan Sembrani

Bandung-Yogyakarta: Malioboro Ekspress

Semarang-Yogyakarta: Joglosemarkerto

Solo-Yogyakarta: Senja Utama dan Fajar Utama

Surabaya-Yogyakarta: Argo Dwipangga dan Bima

Rekomendasi Hotel terbaik dekat Malioboro

Jika kamu ingin menghabiskan waktu lebih dari satu hari untuk mengunjungi tempat-tempat wisata disekitar Malioboro, berikut bebeberapa rekomendasi hotel terbaik yang bisa kamu pilih.

Hotel murah dibawah Rp 500.000

• The Patio Yogya (harga mulai dari Rp. 280.000)
  Berjarak sekitar 1,3 km dari benteng Vrederburg, hotel ini menawarkan tiga pilihan menu sarapan (a la carte, continental, dan American, hot tub, dan jasa penyewaan mobil.
• Malioboro Place (harga mulai dari Rp. 350.000)
  Lokasi dekat dengan Plaza Malioboro. Kamar hotel sudah dilengkapi dengan fasilitas AC, free WiFi dan lahan parkir.
• Hotel 1001 Malam (harga mulai dari Rp. 495.000)
  Lokasi hotel sangat strategis hanya berjarak 300 meter dari jalan Malioboro, dan 5 menit berjalan kaki ke stasiun Tugu. Kamar hotel di desain dengan sentuhan dekorasi tradisional Jawa, dan sudah dilengkapi dengan AC dan free WiFi.

Hotel Keluarga

• Grage Ramayana Hotel ★★ (harga mulai Rp 475.000)
  Hanya berjarak 5 menit dari jalan Malioboro, hotel ini memberikan fasilitas yang cukup lengkap untuk penginapan keluarga. Fasilitas yang disediakan adalah coffee shop, lahan parkir gratis, dan free WiFi. Selain itu terdapat ruang tunggu untuk anak-anak di lobi hotel. Tersedia juga rooftop untuk menikmati suasana kota Jogja di udara terbuka.
• Hotel Dafam Fortuna Malioboro ★★★ (harga mulai dari Rp 700.000)
  Berjarak 3 menit dari jalan Malioboro, hotel ini menawarkan jasa shuttle gratis ke bandara. Tersedia kamar untuk keluarga dengan fasilitas AC dan free WiFi. Fasilitas lain yang dimiliki adalah kolam renang outdoor ,spa, restoran, dan Sky Lounge Bar.
• Aveta Hotel Malioboro – CHSE Certified ★★★ (harga mulai dari Rp 800.000)
  Lokasi hotel berada di Jalan Malioboro dan hanya berjarak 700 meter dari benteng Vrederburg. Aveta Hotel Malioboro adalah penginapan bintang 3 yang sudah memiliki sertifikat CHSE dan beberapa pilihan kamar untuk keluarga. Fasilitas yang dimiliki adalah kolam renang outdoor, sarapan ala buffet, AC, minibar, dan free WiFi.

Sedang mencari hotel untuk keluarga di Yogyakarta? Berikut Rekomendasi 15 Hotel Keluarga Terbaik di Jogja

Pertanyaan yang sering ditanyakan